Udara pagi masih berkabut tipis, jam di dinding menunjuk
ke angka 6. Alfi sudah siap berangkat ke sekolahnya bersamaan dengan Dian akan
berangkat kerja.
“Ayo fii nanti kita telat!” ujar Dian sembari
menstarter mobilnya.
“Sebentar kak!!”
Alfi memagut bibir Sandra sebelum keluar dari pintu
depan.
“Emppp…. sudah ahh nanti kamu terlambat” ujar Sandra
seraya merapikan kerah baju Alfi yang belum rapi.
Alfi berlari menuju mobil ia masih sempat
melambaikan tangan sesaat sebelum mobil yang membawa mereka lenyap dari
pandangan Sandra. Pagi itu terlihat Sandra sendirian di rumah sedang menuju ke
ruang cuci sambil membawa segelas kopi panas, Ia mulai merendam seprey
kotor berlumuran sperma kering Alfi, sesekali ia menyeruput kopinya untuk
menghilangkan rasa kantuk masih membayangi kepalanya. Persetubuhan semalam sungguh
menyisahkan keletihan. Alfi.. anak itu menyetubuhi dirinya mulai sejak sore
hingga larut malam seperti biasanya. Setiap malamnya selalu Alfi minta
persetubuhan.