Selasa, 22 September 2015

Aku perkosa kakak ipar ku yang Perawan

Ketika saya menikahi istriku, saat itu saya baru berumur 28thn dan istriku 20 thn.Istri saya berasal dari keluarga yg agak kurang mampu, ortunya mempunyai 5 orang anak dan semuanya perempuan,istri saya merupakan anak ke4. Berbeda dgn istriku, saya berasal dari keluarga yg cukup lumayan, ortu saya mewariskan usaha pertenakan ayam yg lumayan besar, bisnisnya sudah sampai sanggup menyuplai beberapa restorant cepat saji yg membutuhkan ratusan ekor ayam tiap harinya, belum lagi penghasilan dari telur2 ayam tsb. Ortu saya tidak tinggal bareng saya, mereka bersama adik perempuanku tinggal di kota, sedangkan adik laki-laki saya menetap di Australia. Sebagai anak tertua saya yang mengurus pertenakan dan membiayai ortu saya.

Mertua saya dulunya adalah salah seorang pegawai bapak juga, dan istriku dijodohkan oleh ortu saya,orangnya manis dan penurut sehingga saya tidak menolak sama sekali saat itu. Sudah hampir setahun ini kakak ke3 istri saya tinggal bareng dengan kami, karena dia tiap hari nebeng ke kota bekerja dgn mobil pengakut telur. Dari 5 bersaudara hanya yg iparku yg no3 dan adik iparku blm bekeluarga, kalo si bungsu emang masih sekolah smp, tinggal bareng ortunya yg sudah sering sakit2an.Ipar no3 yg tinggal bareng kami bernama yuni dan bekerja sebagai akuntan di sebuah toko kain, dibandingkan dgn istri saya dia memang kurang manis dan bodynya agak gemuk sedikit, tetapi dadanya yg berukuran 36 c sangat ingin kuremas setiap kali saya berpapasan dengannya. Karena masih segan sama istriku maka saya tahan birahiku dgn si yuni sampai suatu hari saat istriku berniat bawa ortunya berobat , saya langsung saja berlagak pahlawan dengan membiayai istriku membawa ortunya langsung aj berobat ke jakarta dan tinggal bareng dgn ortuku sementara hingga ortunya agak baikan dan tentu saja istriku setuju. Sehari setelah berangkat istriku langsung saja kulaksanakan niat terpendamku, malamnya saya teguk sedikit whiski dan pura2 mabuk berjalan ke ruang keluarga dimana si Yuni sedang duduk nonton tv.
“gimana yuni, kamu udah dapat pacar” tanyaku
“belum ada bang” ujarnya, meskipun posisinya sbg kakak ipar tapi usia saya lebih tua 4 tahun darinya sehingga dia lebih sering memanggilku dgn abang.
“kok belum ada, kamu kan cantik, masak gak ada yg mau”
“ah bang jerry bisa aj,gimanalah bang, saya duduk dalam kantor bareng istri bos,mana ada cowok yg berani nyamperin saya” jawab si yuni yg menggeser agak jauh dari saya saat mencium aroma alkohol saya, tetapi saya langsung aj mencengkram tangannya dan menarik badannya ke pelukanku.
“jangan bang jerry, abang mabuk”, tangannya mencoba mendorong dadaku menjauh darinya. Saya malah menambah kuat menariknya dan tangan kiriku langsung merangkul pinggangnya sehingga payudaranya yg berukuran 36 c itu merapat kedadaku.
“abang sudah lama menyukai kamu yuni, abang sayang sama kamu” bisikku ke telinga dia yg langsung saya cium dan jilati belakang daun telinganya, terus sampai ke tengkuk dia, si yuni mengelinjang,sepertinya menikmatinya karena suaranya semakin lembut ” jangan bang, kamu suami adikku”. Saya tidak menyahutinya, kudekap dia lebih erat lagi hingga tubuhnya lebih rapat lagi, kucium lehernya, “ah..,” erang yuni, meskipun dia mencoba meronta tapi tak sanggup melawan tenagaku, karena saya sama sekali belum mabuk.Tangan kananku melepaskan cengkraman tangan yuni dan menyusup masuk ke balik kaos yg dia kenakan dan mengelus punggungnya , lalu tangan kiriku ikut masuk dan mengelus.
“ah,.. jangan bang” Yuni mencoba meronta dan menjauhkan wajahnya dari saya, tetapi gerakan itu justru memperlihatkan lehernya yg langsung saya cuim bertubi-tubi,” ah.., bang” tak tahan geli rasanya yuni menunduk kembali yg langsung saja saya sambar bibirnya, kuemut dan kucoba memasukan lidahku.mulanya terasa penolakan yuni yg tidak mau membuka mulutnya dan mencoba berpaling kekiri-kanan, tetapi tidak saya lepaskan ciumanku dan kukelum bibir bawahnya dan kugigit lembut, akhirnya terasa olehku si yuni menyerah saat lidahku berhasil masuk dan bermain dgn lidahnya, tidak ada lagi rontaan dan dorongan tangannya di bahuku berubah jadi elusan. Tanganku mengelus pinggangnya dan naik ke punggung hingga tali bra nya.
Hanya sekejap bra nya langsung terlepas, tangan kananku berpindah mengelus payudaranya dan dengan lembut kuremas payudaranya, terasa lunak dan sepertinya melebihi jari2 tanganku. Kumainkan putingnya yg kecil seperti jagung dgn jariku. ” hm.. ” yuni mengerang dalam ciumanku. Kulepas ciumanku dan kusibak baju kaosnya, nampaklah kedua payudaranya yg besar tapi kencang dengan dua puting kecilnya yg kemerahan, langsung aj ku jilati payudara kirinya dengan lembut melingkar hingga ke putingnya dan kumain-mainkan lidahku di putingnya yg semakin mengeras, kukecup dan kuemut pelan, sementara tangan kiriku mengelus melingkar payudara kanannya hingga keputingnya dan kumainkan putingnya dengan jariku sambil sesekali meremas. ” agh…ehm..”yuni mengerang dan mengelinjang tubuhnya sepertinya dia sangat menikmati permainanku dengan dadanya. Kepalaku yg menyusup kedalam kaos bajunya berpindah dari kiri ke kanan tanpa melepaskan jilatan lidahku, dan yuni kali ini sepertinya malah mengeser badannya agar saya lebih cepat berpindah, terasa olehku kaosnya sudah dibuka sendiri oleh si yuni. Tanganku mulai turun mengelus pingang dan perutnya dan terus kebawah hingga celana tidur si yuni yg cuman dengan ikatan karet, kulorotkan celana beserta celana dalamnya hingga terlepas, saya melepaskan permainan lidahku didadanya agar bisa menjauh dan melihat bagian bawahnya, terlihat bibir vaginanya yg kemerahan dan bulu2 halus di sisi atasnya, kuelus kedua pahanya dan kukecup perutnya, kujilati bagian bawah pusarnya hingga bulu2 halus diatas vaginya, tangan kananku tetap meremas payudara kirinya sementara tangan kananku mengelus pahanya, kukecup vaginanya dan dengan lembut kujilati bibir vaginanya hingga klitorisnya, kumain-mainkan lidahku sekitar daerah vaginanya dan kugigit lembut bibir vaginanya.
” ergh.. ah..emh..” yuni mengerang dan makin mengelinjang.Saya lalu berdiri melepas bajuku sambil menatap mata yuni yg merem melek, tangannya membantu melorotkan celanaku, matanya kemudian terbelak saat melihat penisku yg sudah menengang, dia kemudian menunduk sepertinya risih kurasa, kutuntun tangan kanannya ke penisku dan jari2nya langsung aj menggengam penisku, tangannya mengelus penisku hingga ke bawah. tanganku lalu menyibak rambut yuni dan mengelus kepalanya lalu pelan-pelan kudorong kepalanya ke penisku hingga bibirnya menyentuh penisku, kudorong penisku hingga melesak kedalam mulut yuni, terasa olehku lidah yuni yg bermain-main dengan kepala penisku, dikulum dan diemut olehnya. ” hm,.. ah…” kali ini saya yg mengerang keenakan oleh sensasi lidah si Yuni. Kedua tanganku terus mengelus kepala yuni saat yuni mengulum penisku, kudorong kepalanya hingga terasa penisku masuk lebih dalam lagi ke mulut si yuni. saya biarkan yuni terus mengulum penisku hingga dia melepaskannya dan menatapku, saya lalu berlutut dan menciumnya, kumainkan lidahku dalam mulutnya, sementara tanganku meremas payudaranya dan mengelus bibir vaginanya. Kurebahkan yuni di sofa dan kuangkat kaki kirinya dan kuletakan di sandaran sofa sementara tangan kiriku mengangkat kaki kanannya sehingga terlihat vaginanya jelas menatang, pelan kutuntun penisku ke lobang vaginanya, kulesakan masuk sebagian dari penisku ke liang vaginanya. “agh.. sakit bang” yuni mengerang, rupanya yuni masih perawan, terlihat olehku penisku yg memerah terkena darah perawan yuni. Kulesakkan lebih dalam penisku dan terasa sekali jepitan vagina yuni, mencengkram dan berdenyut dinding vaginanya ke penisku. Kurebahkan badanku ke yuni dan kudekap dia, kubisikan ke telinga dia ” pejamkan matamu yuni, lupakan rasa sakitnya, nikmati sensasi lain, ayo.. rasakan nikmat yg lainnya kamu rasakan”.
“eh..dst..” desis yuni yg sudah mulai merasakan sensasi penisku dalam vaginanya..” oh.. ah.. iya bang” saya mulai mengenjot pelan, karena meskipun sudah terasa basah, vagina yuni masih kesret dalamnya, cengkraman dinding vaginanya terasa sekali olehku,. nikmat sekali ” ah… uh..” saya mengerang dan terus mengenjot, kali ini saya makin cepat menggoyang masuk-keluar penisku, sensasi yg terasa enak sekali, semakin cepat saya menggoyang semakin enak, luar biasa vagina yuni.”ah.. ah.. enak bang.. yuni merasa nikmat.. oh..ah.. goyang terus bang” yuni mengelinjang membiarkan lehernya saya kecup. saya terus mengenjot yuni, sensasi yg dirasakan penisku terus memuncak, makin nikmat, kita berdua terus merengah menikmati goyangan penisku, hingga saat saya terasa sampai puncak kenikmatan, masih sempat saya cabut hingga spermaku tumpah di atas perutnya.” oh.. ah..” saya mengerang kenikmatan. yuni juga lemes dan masih merem, sepertinya gak mau kehilangan kenikmatan barusan. Kuambil tisu dimeja dan kubersihkan darah perawan yuni di penisku, lalu kubersihkan spermaku yg di perutnya.
“bang jerry, apa yg sudah kita perbuat” tanya yuni yg sepertinya sudah sadar.
“kita baru saja berpetualang” jawabku sekenanya
“tapi inikan seharusnya gak boleh terjadi, kamukan suami adikku”
“yuni,.kalo adikmu gak tau kan gak masalah, apalagi ortumu, jgn sampe mereka tau” Yuni terdiam sesaat mendengar jawabanku dan terlihat airmatanya keluar. Kudekap dia dan kukecup keningnya dan kubisikkan
” ini rahasia kita berdua, kau mengertikan, pokoknya kau tak akan saya telantarkan”
Kutuntun dia kekamarku yg dilengkapi dengan kamar mandi, di sana kita berdua membersihkan diri dan mandi air hangat. Kami keluar dari kamar mandi dengan berbalutkan handuk, saya mengambil hp nokia type terbaru milik saya dan kukeluarkan sim card saya, lalu kuserahkan kepada yuni yg duduk di tepi tempat tidur.
” saya tahu kamu dari tempo hari pengen hp seperti punya saya ini”
” apa maksudnya bang” tanya Yuni.
” hadiah dari saya buat kamu, jujur saja yuni, saya juga sayang sama kamu”
” bener bang”
” bener yuni, kamu cantik, dan kamu juga penurut, bang jerry juga suka dengan kamu” gombal saya. Terlihat senyum si Yuni dan dia menunduk malu, tak kusia-sia kan kesempatan tersebut, lalu saya duduk disampingnya dan merangkul pundaknya, yuni merebahkan kepalanya ke dadaku, kukecup rambutnya, lalu saat dia mengadah menatapku, langsung kulumat bibirnya dan tanganku lansung melepaskan handuknya, kuremas payudaranya dan kumain-mainkan putingnya.
” hm,.. ah..” yuni mengerang, lalu dia melepaskan ciumannya dan tangannya melepaskan handukku, dia berdiri dan jongkok di depan penisku, dielus-elus penisku lalu dilumatkan kedalam mulutnya, kali ini saya mengerang kenikmatan dan merebahkan badanku ke tempat tidur, sesaat kemudian yuni merangkak naik ke tempat tidur dan mengambil pisisi duduk diatas pahaku, dia mengesek-gesekan vaginanya di pahaku,”ah..ehm..” saya yg mengelinjang geli nikmat,” yuni mainkan puting abang dengan lidahmu” yuni menurut dan memainkan putingku dengan lidahnya.” ah.. ehm..” saya menikmati sensasi lidahnya yuni.Tanpa merubah posisi saya suruh yuni memasukan penisku ke vaginanya, dengan posisi dia di atas tangan saya bebas mengerayangi payudaranya, dan dengan posisi ini saya lihat yuni makin enjoy aj merasakan sensasi making love, dia mengoyang vaginanya maju mundur , kiri kanan mencari posisi ternikmat dia, saya juga merasakan nikmat tersendiri saat dia memutar pinggulnya,” ah.. oh… bang jerry…” erang yuni sambil menjatuhkan dirinya menjauh dan menahan dgn tangannya , terlihat dgn jelas payudaranya yg besar menggunung dan bergoyang kiri kanan,.. kadang2 saya dengan dua tangan meremas satu payudaranya baru terasa pas, luar biasa pemandangan di depan saya saat ini,” oh.. agrh…bang.. terasa enak..oh bang … enak sekali..yuni gak tahan lagi.. aaahhhh..” yuni mengerang dan mengejang.Rupanya dia sudah orgasme, yuni lalu berbaring samping saya, saya yg sudah hampir sampai puncak lalu mengarahkan penisku ke mulutnya. Kulesakan penismu ke mulut yuni, kali ini saya yg rebahkan badanku ke kepala ranjang dan tangan kananku menjambak lembut rambut yuni sambil membuat gerakan naik turun lembut tapi cepat, sesekali tangan yuni mengocok penisku, hisapan yuni terasa sekali,” oh.. ah.. yuni.. abang keluar…aaargh” tanganku tetap menahan kepala yuni sehingga penisku tetap dalam mulutnya dan kutembakan spermaku dalam mulutnya,” telan aj yuni,. gak apa-apa ituh,..abang lebih nikmat kalo yuni isap habis,.. ” dan emang si yuni penurut betul, spermaku di isap dan ditelan semua,” agh.. enaknya.. enak sekali yuni” kali ini saya yg berdesis kenikmatan.Kucium si yuni agar dia tidak merasa jijik sehabis menelan spermaku.Malam itu kami bertempur sekali lagi baru tertidur.
Pagi hari saya suruh dia bolos kerja aj, tapi kami juga tidak bisa bertempur karena ada pembantu yg membersihkan rumah dan menyuci. Siangnya saat si pembantu pulang, kita langsung bertempur kembali hingga paginya.semenjak hari itu yuni tidur di kamarku.
Ipar no1 ku atau kakak sulung istriku yg bernama eli sudah bersuami dan memiliki seorang anak. Naas belum seminggu yuni tidur dikamarku ketahuan olehnya yg saat itu masuk ke rumah dan mendapati yuni sedang mandi di kamarku.
“apa-apaan ini, kau main gila yah yuni dengan iparmu ini,menjijikan ulah ini” Eli memarahi si yuni ,” Dan kau jerry, dasar hidung belang, iparmu pun kau garap, bedebah”
” sabar dulu eli, jangan terlalu mendramasir masalah ini, lagian mau apa kau kemari” saya berusaha menenangkan agar suaranya tak kedengaran tk kebun ku yg tinggal digudang belakang”Lagian mo apa kau kemari, adikmu lagi di jakarta, mo pinjam duit lagi yah” sahutku. Saya tahu bahwa Eli sering meminjam uang dari istriku. Eli seorang wanita yg shopalholic, meskipun suaminya cukup berada tetapi keuangan mereka masih dikontrol oleh mertua Eli. Guna memuaskan hobby belanjanya dia sering meminjam uang dari istriku.
Penampilan Eli cantik seperti kelima bersaudara istriku, dia yg paling tinggi, lehernya jenjang dan kakinya panjang mirip Luna Maya, dadanya tidaklah sebesar Yuni, tetapi porposional, sesuai bodynya yg langsing sehingga tidak terlihat kecil.
” kau kemari mau bayar hutangkah” sindir saya kepada si Eli.
” saya hanya mau bertemu dengan Yuni, tak taunya kalian main serong”
Saya berjalan ke brankas dan mengambil segepok uang limapuluhan ribu dan melemparkannya ke atas ranjang.
” sudahlah kecilkan suaramu, ambil uang ituh dan tutup mulutmu atau kuadukan ke suamimu masalah hutangmu dengan istriku”
kecut juga Eli mendengar ancamanku dan melirik ke ranjang melihat segepok uang yg kulempar. Tanpa bersuara Eli berjalan ke ranjang mencoba meraih uang tersebut tetapi karena terlalu ketengah uang tersebut membuat Eli terpaksa naik ke ranjang buat meraih uang tersebut, saat itu Eli menungging memungut uang tersebut membuat saya naik birahi melihat pinggulnya yg bagus bentuknya. Tanpa pikir panjang lagi saya melompat ke atas ranjang dan memeluk pinggangnya.
” hei,.apa-apaan ini jerry” jerit Eli mencoba membuka rangkulan tanganku.
” bang jerry jangan” jerit yuni.
” diam aj kau ,yuni”
agar tidak ribut langsung aj saya cium mulut si Eli dan mencoba memasukkan lidahku kemulutnya, Eli terus meronta dan berusaha menolak badanku, tetapi dia kalah tenaga olehku, karena terus melawan, saya lepaskan ciumanku dan ku bisikkan di telinganya.
” diam aj dulu Eli, Kalau kau layani aku akan sering kau terima uang segepok ini,..” Eli tercengang sesaat, tak kusia-siakan langsung aj kulumat bibirnya, dan sepertinya gak ada perlawanan lagi, malah Eli membalas ciuman saya dan melumat balik bibir saya. Sementara si Yuni terduduk bengong di tepi ranjang menyaksikan kami berdua serunya berciuman. Tanganku menyibak gaun yg dipakai si Eli dan mengelus pahanya yg panjang terus hingga celana dalamnya dan dengan jariku kusingkap celana dalamnya dan terus bergerilya jariku hingga ke liang vaginanya. Jari tengahku kumasukan kedalam liang vaginanya mencari-cari tonjolan g spotnya.Eli tak perlu lagi kupeluk erat, kurebahkan dirinya ke ranjang dan mulai ku ciumi lehernya yg jenjang hingga terus ke bawah.
“oh.. argh… jerry .. udah benar jer..” erang Eli saat jari saya menyentuh sebuah tonjolan dalam liang vaginanya. Eli terus merintih dan mengelinjang sementara jari saya terus bekerja. kusibak blusnya dan kuciumi atasan payudaranya yg tak tertutup bra.Saya cabut tangan saya lalu mulai mempreteli baju Eli hingga hanya celana dalam pinknya yg tertinggal, terlihat payudaranya yg masih kencang meskipun putingnya tdk kemerahan lagi.saya pun mulai menciumi payudaranya melingkar terus ke putingnya dan memainkannya dengan lidahku sementara tangan kiriku terus memainkan dan meremas payudaranya ,tangan yg satu lagi menyelungsep ke balik cd pinknya dan kembali memainkan tonjolan dalam liang vaginanya.
“oh.. ah… jerry… nikmat sekali” Eli terus mengerang.
sementara Yuni masih melihat dari samping ranjang.Saya lalu membuka cd Eli dan terlihatlah bongkahan vaginanya dengan bulu yg lebat di atasnya.saya lalu membuka pakaian saya dan menarik tangan Eli hingga dia dalam posisi duduk, lalu kusodorkan penis saya, Eli menciumnya lalu menjilati dari bawah hingga kepala penis saya berulang-ulang.
“ah… ugh….” saya merasakan sensasi yg nikmat sekali saat dia menjilati dan memainkan kantong testis saya.Lalu di kulum dan diemut penis saya, membuat saya yg mengerang dan mengelinjang nikmat.Saya berpaling ke arah si Yuni dan dia tersipu, saya lalu menarik tangannya dan memeluk dia, lalu kulumat bibirnya dan tangan saya mulai mengerayangi payudara 36c miliknya.
sementara sang kakak terus memainkan lidahnya di penisku, lidahku mulai memainkan puting Yuni sementara tangan yg satu lagi meremas dan memainkan payudara Eli.Eli lalu melepaskan penisku dan saya juga melepaskan pelukanku dari Yuni.
“Eli, kamu nungging aj yah sayang,” ujar saya tersenyum kepadanya.
Eli pun mengambil posisi menungging memperlihatkan bongkahan vaginanya, kutuntun penisku dan kulesakan ke liang vagina Eli, kedua tanganku meremas pantatnya dan mendorong maju-mundur pinggulnya.
“yuni sayang, dekap saya dari belakang” saya menatap ke yuni yg sepertinya juga sangat terangsang. Yuni lalu mendekap saya dari belakang, menempelkan payudaranya ke punggungku, sementara tangannya mengelus dada dan dia menciumi leher dan tengkuk saya sambil sesekali dia ke depan memainkan lidahnya ke putingku.
“oh,.. ah….ayo sayang… enak sekali” saya yg mengerang keenakan sambil menggoyang pinggulku maju mundur mengenjot Eli yg menungging juga mengerang nikmat. saya lalu membalas ciuman Yuni dan melepaskan penisku dari vagina Eli, lalu saya rebah ke ranjang.Eli langsung mengambil posisi memasukkan penisku ke vaginanya, kali ini dia duduk menghadap ke saya, sehingga tangan saya bebas meremas payudaranya, Sementara Eli menggoyang pinggulnya naik turun, Yuni terus memainkan puting saya dan terus menjilati dada saya lalu melumat bibir saya, betul- betul nikmat sekali saya malam ini, saya terus menerus mengerang kenikmatan.
“oh..ah..argh…saya keluar jerry” Eli megejang, lalu mengeluarkan penisku dari vaginanya. Yuni yg sedari tadi menunggu lalu mengambil alih posisi Eli dan mulai memasukkan penisku ke vaginanya.Karena udah sangat terangsang, gerakan pinggul yuni sangat Agresif dan cepat naik turunnya, saya merasa nikmat sekali.Gantian Eli yg rebah di sampingku dan mulai mengelus dan menciumi saya.
“ah.. ah.. bang jerry saya udah mau keluar…ah..”desah Yuni.
“saya juga sayang” sahutku” ayo.. goyang teeeruss..ahh.aah.. yuni,”
“saya keluar..ah…..” yuni mengejang.
saya lalu mengarahkan kepala Eli kearah penisku, tanpa perlawanan Eli lalu meraih penisku dan mengocoknya sambil mengemut dan menghisap. Saya merasa nikmat sekali dan terasa sudah mau menembak, maka saat Eli sedang mengemut penisku kutahan kepalanya dan kutembakan spermaku ke mulutnya, sepertinya dia kaget dan mencoba menaikan kepalanya tetapi saya tahan terus sehingga dia terpaksa mengisap dan menelan spermaku.
“oh,.. eli.. isap terus.. eli argh.. nikmat sekali”
Saya lalu menariknya rebah di sisiku dan kuciumi keningnya, saya lalu berpaling dan menciumi yuni yg rebah di atas dadaku. Lalu kami bertiga berjalan ke kamar mandi dan bertiga kami mandi air hangat, sambil berseloroh dan saling menggosokkan sabun.Keluar dari kamar mandi kami bertiga bertempur lagi sekali baru kuantar pulang Eli ke rumah mertuanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.